Pemimpin: Menginspirasi, Mengembangkan, Mencetak Hasil Cemerlang

Saya sering ditanya, apakah kepemimpinan bakat atau dipelajari? Bisakah seorang yang introvert, pendiam dan pemalu sukses dalam memimpin? Apakah kita bisa memimpin orang yang lebih pandai dari kita?

Dari beberapa buku tentang kepemimpinan yang pernah saya baca, buku Winning yang ditulis oleh Jack Welch memberikan panduan yang paling praktis tentang apa yang perlu dilakukan oleh para pemimpin untuk sukses. Di bawah ini adalah delapan tips memimpin yang menjadi kunci keberhasilan.

Pemimpin, meningkatkan kemampuan timnya, mengevaluasi, membimbing dan membangun percaya diri.

Pemimpin memilih dan menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Mendukung dan memajukan mereka serta memindahkan mereka yang tidak tepat. Pemimpin membimbing, memberi petunjuk, memberi masukan dan membantu timnya menghasilkan kinerja terbaik. Pemimpin membangun rasa percaya diri pada timnya, memberi semangat, perhatian dan penghargaan. Rasa percaya diri akan membangkitkan energi, meningkatkan kebranian untuk mengambil resiko untuk mencapai lebih. Rasa percaya diri adalah modal bagi tim pemenang.

Pemimpin dapat dianalogikan seperti tukang kebun yang membawa selang penyiram air di satu tangan dan pupuk di tangan yang lain. Kadang-kadang ia harus mencabut tanaman-tanaman liar, tapi lebih banyak waktu digunakan untuk merawat dan menyayangi, lalu menikmati ketika semua tanamannya berbunga.

Pemimpin membuat timnya mengerti, menghayati dan menjalankan visi organisasi.

Pemimpin bukan hanya membuat visi organisasi, tetapi juga membuatnya hidup. Untuk itu visi harus jelas dan dikomunikasikan berulang-ulang kepada semua orang. Beberapa pemimpin mengkomunikasikan visinya hanya pada jajaran di bawahnya, dan berharap timnya akan meneruskannya kebawah. Ternyata komunikasi itu berhenti disitu. Jadi jangan heran bila kita berhadapan dengan petugas call center yang membuat Anda menunggu begiu lama, sementara visi perusahaannya menjanjikan kecepatan dan kenyamanan.

Satu lagi, bila pemimpin ingin visi organisasinya hidup dan terlaksana, sistem insentif, bonus dan penghargaan pun perlu menjadi penunjang. Visi hanya tinggal visi bila tidak dikomunikasikan terus menerus pada semua orang dan diperkuat dengan sistem penghargaan yang menunjangnya.

Pemimpin menyuntikkan energi positif dan optimisme.


Pemimpin membawa pengaruh yang sangat besar pada organisasinya. Seorang manager yang sepanjang hari selalu optimis dan dinamis biasanya menghasilkan tim yang optimis dan dinamis pula. Tentu saja kadang kala ada alasan kuat yang membuat semua murung dan pesimis : keadaan eknomi yang serba sulit, kompetisi yang sangat dahsyat yang membuat berbisnis menjadi begitu sulit dan mungkin banyak alasan lain. Tugas pemimpin adalah melawan grafitasi negatif ini dengan menunjukkan semangat “kita bisa mengatasi semua tantangan”. Itu berarti, pemimpin harus keluar dari ruangannya, bertemu dengan sebanyak mungkin timnya, memberikan perhatian atas apa yang mereka lakukan, dan memberi informasi dimana tim berada, sudah sejuh mana tim bergerak dalam perjalanan bersama mendaki bukit yang terjal ini.

Pemimpin membangun rasa percaya dengan kejujuran, keterbukaan dan memegang janji.

Tim perlu tau bagaimana kinerja organisasi serta kondisi bisnis. Kadang-kadang sulit untuk menyampaikan kabar buruk, misalnya ketika organisasi harus mengurangi pegawai. Ada kecenderungan untuk menyembunyikannya. Kecenderungan ini harus di lawan, agar rasa percaya, dukungan tim dan energi dapat terjaga. Pemimpin juga dipercaya bila ia memberikan penghargaan pada timnya sesuai dengan hasil-hasil yang telah di capainya. Mereka tidak boleh mencuri ide dari timnya dan mengaku sebagai idenya sendiri. Lalu menjilat ke atas dan menendang ke bawah.

Pemimpin yang cerdas tau betul, ketika timnya sukses, dia pun akan mendapatkan penghargaan tanpa perlu cari muka. Di masa-masa sulit, pemimpin mengambil tanggung jawab atas apa yang terjadi, sementara pada saat organisasi sukses, ia memberikan pujian dan penghargaan pada timnya, bukan sebaliknya.

Harap diingat, ketika seorang pemimpin diangkat menjadi pemimpin, ia tidak dimahkotai sebagai raja, melainkan, ia diberi tanggungjawab untuk menghasilkan yang terbaik dari timnya. Untuk itu, segenap timnya harus mempercayainya. Dan tim akan mempercayai pemimpinnya, selama sang pemimpin membuktikan kejujuran, keterusterangan, menghargai kinerja tim dan tidak berpura-pura.

Pemimpin punya keberanian untuk mengambil keputusan yang tidak populer dan mengikuti kata hatinya.

Secara naluriah, orang suka membangun konsensus dan suka dicintai oleh semua. Kecenderungan ini bisa menjebloskan seorang pemimpin karena ada waktunya dimana pemimpin harus bisa mengambil keputusan sulit seperti melepas pegawai, memotong dana proyek atau menutup salah satu pabrik demi kebaikan organisasi secara keseluruhan. Tentunya keputusan berat seperti ini akan menimbulkan penolakan dan ketidak senangan. Tugas pemimpin adalah mendengarkan, menjelaskan dengan akurat dan menjalankan keputusan dengan yakin.

Ada kalanya keputusan harus segera di ambil, pada saat tidak semua data tersedia. Jangan ragu-ragu untuk mendengarkan kata hati untuk mengambil keputusan. Seorang pemimpin diangkat menjadi pemimpin karena ketrampilan dan pengalaman. Ketrampilan dan pengalaman itu telah membentuk database berbagai pola situasi. Kata hati akan memberikan sinyal pada diri Anda apabila suatu pola terlihat. Jangan abaikan kata hati itu.

Pemimpin selalu penuh rasa ingin tahu, sering bertanya lalu membuat pertanyannya dijawab dengan perbuatan.

Pemimpin harus sering bertanya seperti “Bagaimana kalau.... ?”, “Kenapa tidak?”, “Kenapa begini ?”. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan membuat tim memberikan perhatian lebih pada pekerjaannya, membuat sang pemimpin lebih menguasai bidang-bidang tersebut dan membuat organisasi tidak cepat puas dan selalu memikirkan solusi yang lebih baik.

Bertanya saja tentu tidak cukup. Pemimpin harus membuat pertanyaan-pertanyaan itu membuka perdebatan sehat yang melahirkan suatu tindak lanjut nyata. Sering terjadi pemimpin membiarkan pertanyaan atau masalah yang ada tidak di tindak lanjuti dengan suatu tindakan dan ketika pesaing lebih dulu mengambil tindakan itu, timbulah penyesalan kemudian.

Banyak orang tidak suka pertanyaan-pertanyaan kritis dari pimimpinnya yang bisa mementahkan sesuatu produk atau ide. Adalah tugas pemimpin untuk selalu menginginkan solusi lebih besar pengaruhnya dan lebih baik. Bertanya, berdebat dengan sehat, ambil keputusan dan melaksanakan nya maka Anda akan mendapatkan solusi yang lebih besar skalanya dan lebih baik itu.

Pemimpin menginspirasi untuk berani ambil resiko dan mengembangkan diri melalui perbuatan

Perusahaan sukses berani mengambil resiko dan terus belajar. Tapi dalam realitasnya kedua hal itu seringkali hanya sebatas wacana dan tidak benar-benar dilaksanakan. Banyak manajer yang meminta timnya untuk mencoba hal baru tetapi kemudian memarahi mereka habis-habisan ketika gagal. Kalau ini yang Anda lakukan, dapat dipastikan sesudah itu tidak ada lagi yang berani untuk mencoba hal-hal baru. Mereka akan cenderung cari yang aman saja.

Anda dapat membangun budaya berani ambil risiko dengan mengakui bahwa Anda pun pernah melakukan kesalahan dan membahas apa yang Anda pelajari ketika melakkukan kesalahan itu. Saya beruntung punya beberapa pimpinan yang ketika saya berbuat kesalahan, mereka bersikap sangat simpatik dan membantu saya menganalisa secara terstruktur dimana letak kesalahannya dan apa yang bisa dipelajari dari kesalahan tersebut. Hal itu telah membantu saya belajar seperti apa seharusnya proses itu dilakukan dan juga bagaimana menangani anak buah yang sedang jatuh.

Pekerjaan yang menumpuk membuat kebanyakan orang merasa tidak punya waku untuk mengembangkan diri. Agar pengembangan diri mendapatkan prioritas, pemimpin perlu memberikan contoh. Jadwalkan waktu untuk pengembangan diri baik melalui workshop, online training maupun mencari best practice di organisasi lain dan belajar dari sana. Bahas best practice dengan segenap tim, cari cara agar organisasi bisa menyamai bahkan menyusulnya.

Bila Anda ingin perubahan, mulai lah dari diri sendiri. Anda akan gembira dengan budaya yang Anda bisa bangun. Begitu juga tim Anda.

Pemimpin merayakan kemenangan.


Merayakan kemenangan membuat tim merasa sebagai tim pemenang, merasa dihargai dan menimbulkan energi positif. Rayakan kemenangan sesering mungkin. Rayakan kemenangan dengan cara yang kreatif. Jadikan kemenangan sebagai suatu even yang istimewa, yang membuat tim ingin mencapainya lagi.

Tidak ada rumus yang mudah untuk menjadi pemimpin yang hebat. Memimpin memang penuh tantangan. Banyak hal yang saling bertentangan, seperti bagaimana menghasilkan hasil jangka pendek yang bagus tanpa mengorbankan kepentingan jangka panjang. Bagaimana disatu sisi kita harus membangun rasa percaya diri penuh optimisme dan energi positif, sementara disaat yang sama kita perlu mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis dan tidak cepat puas dengan jawabannya. Juga kita harus menghidupkan budaya berani mengambil resiko, sementara ada keterbatasan biaya dan waktu sehingga kesalahan yang fatal bisa mengobrak-abrik rencana biaya yang sudah dicanangkan.

Itulah seninya memimpin. Bagaimana setiap hari kita harus mencari terobosan-terobosan agar kita tidak dipojokan pada pilihan dimana kita harus memilih salah satu dan mengorbankan yang lain.

Ada pemimpin yang kalem, ada juga pemimpin yang menggebu-gebu. Ada yang sangat analitis ada yang impulsif. Ada yang galak ada yang mengayomi. Tapi dibalik itu semua, pemimpin terbaik sangat peduli pada tim yang dipimpinnya, pada pertumbuhan dan sukses mereka.

Selamat memimpin.

Salam hangat penuh semangat
(sorry, isoku mung KOPASSUS alias KOPI, PASTE, SUSUN)

0 komentar: